Selasa, 05 Juni 2018

MAKALAH tentang perkembangan motorik anak taman kanak kanak



PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK PADA MASA TAMAN KANAK-KANAK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Motorik

(RUDI SAPUTRA,M.Pd)






                                                                    Disusun oleh :
                Akmal fadholi                                    :  20161320016


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DHARMA WACANA METRO
TAHUN AJARAN2017/2018




                                                                   KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai  tugas mata kuliah perkembangan motorik dengan judul Perkembangan Motorik Anak Pada Masa Taman Kanak-Kanak
Terima kasih disampaikan kepada bapak Rudi Saputra selaku dosen mata kuliah Perkembangan motorik yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan motorikmengenai Perkembangan Motorik Anak Pada Masa Taman Kanak-Kanak


                                                                                                  

Metro,                          2018


                                              Tim penyusun








DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................   ii

BAB I.    PENDAHULUAN.............................................................................     1
 A.  Latar Belakang..............................................................................................     1
 B.  Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C.  Tujuan ......................................................................................................... 2
       D.  Manfaat...................................................................................................     2

BAB II.  ISI DAN PEMBAHASAN .................................................................... 3
A.    Ciri Umum Anak Usia Dini............................................................................ 3
B.     Karakteristik Anak Usia Dini......................................................................... 4
C.     Ciri – Ciri Perkembangan Anak Secara Umum......................................7
D.    Tugas Tugas Perkembangan...................................................................    9


BAB III.  PENUTUP......................................................................................13
 A. Kesimpulan…............................................................................................13
       B.  Saran.................................. .......................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14






BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa ama, tergantung proses kematangan masing-masing anak.
Perkembangan fisik motorik pada anak dapat ditandai dari pertumbuhan fisiknya yang meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan tonus otot. Pertumbuhan fisik anak perlu dicermati. Sebab, kurang optimalnya pertumbuhan fisik dapat menjadi pertanda ada sesuatu pada diri anak. Umumnya orangtua diberikan catatan untuk mendata pertumbuhan anaknya dan lembaran ini telah disediakan oleh dokter atau rumah sakit tempat melakukan konsultasi. Khusus untuk berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala dapat dipantau pertumbuhannya melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS tersebut dapat dibawa pulang karenanya setiap konsultasi hendaknya selalu dibawa.
Pada usia 3-6 tahun, seorang anak tumbuh dengan cepat, namun tidak secepat masa sebelumnya. Pada usia 3 tahun, tubuh, tangan dan kaki si anak akan tumbuh semakin panjang. Kepala masih relatif besar, akan tetapi bagian tubuh lainnya terus berusaha menyusul seiring dengan semakin miripnya bagian anggota tubuhnya dengan tubuh orang dewasa. Umumnya tubuh anak laki-laki lebih tinggi dan lebih berat serta memiliki banyak otot pada setiap kilogram berat tubuhnya. Sedangkan anak perempuan memiliki jaringan lemak lebih banyak. Baik anak laki-laki maupun perempuan biasanya tumbuh sekitar 5-7,5 sentimeter per tahun sepanjang usia balita dan mendapatkan 2-3 kg per tahun. Berat dan tinggi anak laki-laki akan tetap seperti itu sampai pertumbuhannya menyentuh masa pubertas.
Perkembangan otot dan tulang, membuat anak-anak semakin kuat. Berbagai perubahan ini, yang dikoordinasi oleh kematangan otak dan sistrem saraf, menghasilkan perkembangan berbagai keterampilan motorik pada anak..
B.         RumusanMasalah           
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumus kan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
  
1.
Ciri ciri anak usia dini atau tk           
2.
Tugas anak usia dini   
3.
Karakteristik anak usia dini

C.         Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang
anak usia dini, bagaimana cirinya, karakteristiknya dan tugas anak usia dini tersebut.

D.        Manfaat
1.Mahasiswa memahami pe
rkembangan motorik anak. 
2. Mahasiswa mengetahui
karakteristik anak.    
3. Mahasiswa mengetahui
tugas anak anak.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Ciri Umum Anak Usia Dini
        Yang dimaksud dengan anak usia dini atau anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 0 sampai 6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah atau kindergarten. Sedangkan di Indonesia umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak dan kelompok bermain (play group).
       Sementara itu, menurut direktorat pendidikan anak usia dini, pengertian anak usia dini adalah anak usia 0 – 6 tahun, baik yang terlayani maupun yang tidak terlayani di lembaga pendidikan anak usia dini. Hal ini sesuai dengan ketentuan umum Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dari pengertian tersebut tergambar bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 6 tahun. Hal ini sejalan dengan Undang-undang sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 28 ayat 1 yaitu pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Sedangkan jenjang pendidikan dasar dimulai pada usia 7 tahun.






B.     Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini sering disebut sebagai golden age. Hal ini karena pada masa ini pondasi otak manusia sedang dibangun, pondasi yang kuat akan menghasilkan bangunan yang kuat dan tahan lama. Perkembangan anak pada tahap pra sekolah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu usia 2-3 tahun dan 4-6 tahun. Anak pada usia 2-3 tahun memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa bayi (0-2 tahun). Mereka pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Secara fisik anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
2.      Sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya, memiliki observasi yang tajam dan keinginan keinginan belajar yang kuat
3.      Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, diawali dengan berceloteh
4.      Mulai belajar mengembangkan emosi yang didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia, sebab emosi bukan ditentukan oleh bawaan, namun lebih banyak pada lingkungan.
Sedangkan   menginjak  usia 4 – 6 tahun  karakteristik  anak umumnya menunjukkan:
1.      Perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan yang sangat bermanfaat untuk pengembangan otot-otot kecil maupun besar.
2.      Perkembangan bahasa sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu
3.      Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar.
Snowman mengemukakan ciri-ciri anak usia dini (3–6) tahun yang meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak. Keempat ciri-ciri tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1.      Ciri fisik
a)      Anak pada umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Berikan kesempatan pada anak untuk lari, memanjat dan melompat. Usahakan kegiatan-kegiatan tersebut di atas sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu dibawah pengawasan guru.
b)      Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup. Seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktifitas yang tenang diperlukan anak.
c)      Otot-otot besar pada anak usia dini lebih berkembang dari pada kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya mengikat tali sepatu.
d)     Anak masih mengalami kesulitan bila harus menfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang ukurannya kecil. Itulah sebabnya koordinasi tangan kurang sempurna.
e)      Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala anak yang melindungi otak masih lunak.
f)       Anak perempuan lebih terampil dari pada anak laki-laki dalam mengerjakan tugas yang bersifat praktis, khususnya motorik halus.



1.      Ciri sosial
a)      Pada umumnya anak cepat menyesuaikan diri secara sosial memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b)      Kelompok bermainnya cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi dengan baik. Oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
c)      Anak lebih mudah sering kali bermian bersebelahan dengan anak  yang lebih besar. Perselisihan sering terjadi namun dengan cepat kemudian berbaikan kembali.
d)     Telah menyadari peran jenis kelamin
3.      Ciri emosional
a)      Anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b)      Iri hati pada anak usia dini sering terjadi, sering memperebutkan perhatian guru.
4.      Ciri kognitif
a)      Anak pra sekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, dan sebagian dari mereka juga dilatih untuk menjadi pendengar yang baik.
b)      Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang.

C.    Ciri – Ciri Perkembangan Anak Secara Umum
1.      Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
2.      Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
3.      Lenyapnya tanda tanda yang lama; tanda – tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak anak) seiring bertambahnya usia aspek psikis (lenyapnya gerak gerik kanak kanak dan perilaku impulsif).
4.      Diperolehnya tanda tanda yang baru; tanda tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)
Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children) adalah anak usia dni anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di Taman Penitipan Anak, penitipan anak pada keluarga, pendidikan prasekolah baik itu swasta ataupun negeri, TK, dan SD. Untuk karakteristik anak usia dini bisa dilihat d bawah ini :
1.      Memiliki rasa ingin tahu yang besar
Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada masa bayi rasa inign tahu ini ditunjukkan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya kemudian memasukkannya ke mulutnya. Pada usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Anak juga mula gemar bertanya meski dalam bahasa yang masih sangat sederhana.

2.      Merupakan pribadi yang unik
Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia dini.
3.      Suka berfantasi dan berimajinasi.
Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti Aisyah, 2008).
Anak usia dini sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata. Bahkan terkadang mereka dapat menciptakan adanya teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang, benda, atau pun hewan.
4.      Masa paling potensial untuk belajar
Masa itu sering juga disebut sebagai “golden age” atau usia emas. Karena pada rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek. Pendidik perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar masa peka ini tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
5.      Menunjukkan sikap egosentris.
Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya terpenuhi.
6.      Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.
Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.
7.      Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya. Ia mulai belajar bagaimana caranya agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajr untuk berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya

D.    Tugas Tugas Perkembangan
1.      Hakikat tugas perkembangan
Tugas-tugas perkembangan yaitu tugas-tugas yang harus dilakukan atau dikuasai oleh seseorang dalam masa-masa atau usia tertentu sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat dan kebudayaan tertentu agar dapat hidup bahagia dan mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Robert Havighurst (Adam & Gullota, 1983) melalui perspektif psikososial berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai persyaratan untuk pemenuhan kebahagiaan hidupnya.

Selanjutnya Robert J. Havighurst (Syamsu Yusuf, 2008 : 65) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu sebagai berikut “A developmental task is a task which arises at or about a certain period in the life of the individual, successful achievement of which leads to his happiness and to success with later task. While failure leads to un happiness in the individual, disapproval by society, and difficulty with later task”.
Maksudnya, bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Yusuf (2008:66) tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya. Hurlock (1981) menyebutkan tugas-tugas perkembangan ini sebagai social expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Pada setiap masa perkembangan individu, ada berbagai tugas perkembangan yang harus dikuasai, adapun tugas perkembangan masa kanak-kanak menurut Carolyn Triyon dan J. W. Lilienthal (Hildebrand, 1986 : 45) adalah sebagai berikut :
1.      Berkembang menjadi pribadi yang mandiri. Anak belajar untuk berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat memenuhi segala kebutuhannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya di usia Taman Kanak-kanak.
2.      Belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang. Pada masa Taman Kanak-kanak ini anak belajar untuk dapat hidup dalam lingkungan yang lebih luas yang tidak hanya terbatas pada lingkungan keluarga saja, dalam masa ini anak belajar untuk dapat saling memberi dan berbagi dan belajar memperoleh kasih sayang dari sesama dalam lingkungannya.
3.      Belajar bergaul dengan anak lain. Anak belajar mengembangkan kemampuannya untuk dapat bergaul dan berinteraksi dengan anak lain dalam lingkungan di luar lingkungan keluarga.
4.      Mengembangkan pengendalian diri. Pada masa ini anak belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan tuntutan lingkungannya. Anak belajar untuk mampu mengendalikan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain. Pada masa ini anak juga perlu menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan menimbulkan konsekuensi yang harus dihadapinya.
5.      Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat. Anak belajar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat ada berbagai jenis pekerjaan yang dapat dilakukan yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat menghasilkan jasa bagi orang lain. Contoh, seorang dokter mengobati orang sakit, guru mengajar anak-anak di kelas, pak polisi mengatur lalu lintas, dan lain sebagainya.
6.      Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing. Pada masa ini anak perlu mengetahui berbagai anggota tubuhnya, apa fungsinya dan bagaimana penggunaannya. Contoh, mulut untuk makan dan berbicara, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan sebagainya.
7.      Belajar menguasai ketrampilan motorik halus dan kasar. Anak belajar mengkoordinasikan otot-otot yang ada pada tubuhnya, baik otot kasar maupun otot halus. Kegiatan yang memerlukan koordinasi otot kasar diantaranya berlari, melompat, menendang, menangkap bola dan sebagainya. Sedangkan kegiatan yang memerlukan koordinasi otot halus adalah pekerjaan melipat, menggambar, meronce dan sebagainya.




8.      Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan. Pada masa ini diharapkan anak mampu mengenal benda-benda yang ada di lingkungan, dan dapat menggunakannya secara tepat. Contoh, anak belajar mengenal ciri-ciri benda berdasarkan ukuran, bentuk, dan warnanya. Selain dari itu, anak dapat membandingkan satu benda dengan benda lain berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki benda tersebut.
9.      Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami anak/orang lain. Anak belajar menguasai berbagai kata-kata baru baik yang berkaitan dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, maupun berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh, anak dapat menyebutkan nama suatu benda, atau mengajak anak lain untuk bermain, dan sebagainya.
10.  Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan. Pada masa ini anak belajar mengembangkan perasaan kasih sayang terhadap apa-apa yang ada dalam lingkungan, seperti pada teman sebaya, saudara, binatang kesayangan atau pada benda-benda yang dimilikinya.











BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pada masa pendidikan anak usia dini (PAUD) maupun masa taman kanak-kanak anak akancenderung melakukan pembelajaran seperti yang telah disebutkan diatas. Untuk itulah sebagai pendidik anda harus bisa menyesuaikan tugas-tugas dalam periode perkembangan anak ini, hal itu dimaksudkan agar proses pembelajaran anak bisa berjalan efektif dan efisien.
            
B.  SARAN
Marilah kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk memperbaiki masa depan generasi kita, karena hitam dan putih bangsa ini ada di tangan mereka semua. Untuk itu dengan memahami anak anak kita akan mudah membimbing mereka menjadi anak anak yang berprestasi dan dapat menjadi penerus yang baik bagi bangsa dan negara










DAFTAR PUSTAKA
2.      Desmita. 2010. Psikologi perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
3.      Ramli, M. 2005. Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional





 

1 komentar:

  1. JAMMOSKIP CASINO & SUITE BONUS - JS Hub
    The JAMMOSKIP CASINO and 영천 출장마사지 SUITE BONUS 의왕 출장마사지 tickets will be 남양주 출장마사지 available in two separate compartments. The JAMMOSKIP CASINO 과천 출장마사지 AND SUITE BONUS 통영 출장마사지

    BalasHapus

PERATURAN DAN PERWASITAN DALAM OLAHRAGA RENANG LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Renang atau Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilaku...